Perlombaan Lomban
Dengan sistem lomba gugur, nantinya tiap kelompok akan memperebutkan juara tiga besar. Para peserta akan dinyatakan maju ke babak selanjutnya jika berhasil mengungguli tim lawan saat mengarungi Sungai Klidang Lor dengan rute 200 meter.
Banyak masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam tradisi lomba dayung tradisional. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa yang ikut serta menonton kegiatan tradisi lomban tersebut.
Tradisi lomban sendiri dapat mempererat tali silaturahmi antarmasyarakat, karena tidak hanya masyarakat desa Klidang saja yang hadir untuk berpartisipasi atau hanya sekedar menonton tradisi tersebut, melainkan banyak dari masyarakat luar desa Klidang yang juga ikut berpartisipasi.
Dampak positif dengan adanya tradisi lomba dayung tradisional selain mempererat tali silaturahmi, juga menciptakan dampak positif pada ekonomi masyarakat sekitar. Misalnya masyarakat yang berjualan minuman dan makanan, atau mainan anak-anak.
Kearifan lokal tradisi lomban memang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Batang dan sekitarnya.
Banyak sekali nilai-nilai yang dapat diambil dari tradisi tersebut. Nilai-nilai yang dapat diambil dari tradisi lomban atau tradisi lomba dayung tradisional yang diadakan setiap satu tahun sekali adalah mengungkapkan dan meningkatkan rasa syukur kita terhadap Allah Swt.
Setelah melalui bulan Ramadhan dan melaksanakan puasa waib sebagi umat muslim, mempererat tali silaturahmi antar sesama umat muslim maupun nonmuslim.
Dengan menonton tradisi lomban ini tidak hanya dari kalangan umat muslim, dan meingkatkan kekompakan dan kerjasama satu tim, karena dalam perlombaan dayung tradisional ini tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik semata, namun diperlukan juga kekompakan dan kerjasama dalam satu tim.
Penulis: Ayu Widiyaningrum
*Mahasiswa UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan